Selasa, 24 Maret 2009

SEKSUALITAS KEHAMILAN

A. SEKSUALITAS PADA TRIMESTER KEHAMILAN
1. Trimester pertama
Pada trimester (3 bulan) pertama, biasanya gairah seks menurun. Jangankan kepingin, bangun tidur saja sudah didera mual. Morning sickness, muntah, lemas, malas, apapun yang bertolak belakang dengan semangat dan libido. Fluktuasi hormon, kelelahan, dan eneg dapat menghisap semua keinginan 'berkegiatan'

2. Trimester Kedua
Memasuki trimester kedua, umumnya libido timbul kembali. Tubuh telah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan, sehingga ibu dapat menikmati aktivitas dengan lebih leluasa ketimbang pada trimester pertama. Dan kehamilan juga belum terlalu besar dan memberatkan seperti pada trimester ketiga. Mual-muntah dan segala rasa tidak enak biasanya sudah jauh berkurang, dan tubuh terasa lebih nyaman. Demikian pula untuk urusan ranjang. Ini akibat meningkatnya pengaliran darah ke organ-organ seksual dan payudara.

3. Trimester Ketiga
Libido dapat turun kembali ketika kehamilan memasuki trimester ketiga, rasa nyaman yang sudah jauh berkurang. Pegal di punggung dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan lambung), dan kembali merasa mual hanyalah beberapa penyebab yang dapat 'disalahkan' atas minat seksual yang menurun. Tapi jika anda termasuk yang tidak mengalami penurunan libido di trimester ketiga, jangan keburu merasa tidak waras. Normal saja kok. Apalagi jika anda termasuk yang menikmati masa kehamilan, dan termasuk beruntung karena tidak tersiksa oleh kaki membengkak, sakit kepala, atau keharusan beristirahat total.
Selain hal fisik, turunnya libido juga berkaitan dengan kecemasan dan kekhawatiran yang meningkat menjelang persalinan. Pertanyaan yang paling umum adalah apakah berhubungan seksual dapat membahayakan janin. Secara medis tidak ada sesuatu yang perlu dirisaukan jika kehamilan tidak disertai faktor penyulit, artinya kondisinya sehat-sehat saja. Di antara faktor penyulit tersebut adalah ancaman keguguran, hipertensi, muntah-muntah yang berlebihan, atau kondisi kesehatan tertentu lainnya.




B. PILIHAN POSISI SEKSUALITAS KEHAMILAN
1. Perempuan di atas.
Posisi ini memungkinkan perempuan untuk memegang lebih banyak kendali atas gerakann. Anda dapat membuatnya lambat atau cepat, sambil mengontrol kedalaman penetrasi.
2. Posisi menyamping berhadapan dengan pasangan.
Tarik satu kaki untuk memberi ruang pada pasangan untuk melakukan penetrasi.
3. Posisi menyamping namun tidak berhadapan.
Pria dapat melakukan penetrasi dari belakang (tetap vaginal), yang tidak menyebabkan tekanan pada perut dan penetrasi yang tidak terlalu dalam. Posisi ini cukup nyaman dilakukan sepanjang masa kehamilan
4. Perempuan bersangga pada lutut dan tangan.
Yes, doggie style. Posisi ini memungkinkan tidak terjadi tekanan langsung pada perut, meski jika kehamilan membesar, perut dapat menyentuh alas.
5. Perempuan duduk di pangkuan pasangan.
Ketika hamil belum terlalu besar, posisi berhadapan dapat dilakukan. Tapi ketika perut semakin membesar, posisi tidak berhadapan dapat dipilih.




C. LARANGAN SEKSUALITAS PADA KEHAMILAN YANG TERGANGGU
1. Plasenta previa
Ini adalah keadaan ketika plasenta (sebagian atau seluruhnya) berada di bagian bawah rahim, menutupi mulut/jalan keluar janin. Plasenta sebagai pemasok makanan, normalnya terletak di atas rahim. Jika penetrasi menekan mulut rahim, dikhawatirkan akan terjadi perdarahan.
2. Kelahiranprematur
Ibu hamil dapat diduga mengalami kelahiran prematur jika mulai mengalami kontraksi reguler sebelum usia kehamilan 37 minggu, yang menyebabkan mulut rahim mulai membuka. Orgasme dikhawatirkan akan memicu kontraksi. Selain itu paparan terhadap hormon prostagladin di dalam semen (cairan sperma) juga dapat memicu kontraksi, yang -walaupun tidak berbahaya bagi kehamilan normal- harus diwaspadai jika anda memiliki risiko melahirkan (janin) prematur. Jika tetap memilih berhubungan seks, keluarkan sperma di luar.
3. Perdarahan (flek/vaginal bleeding)
Perdarahan dapat dikaitkan dengan tanda-tanda keguguran. Maka sebaiknya hubungan seksual dihindari. Kecuali jika dokter anda menyatakan bahwa flek yang anda alami adalah gejala normal yang kadang terjadi, tergantung usia kehamilan, kondisi janin, volume dan rupa flek, dan kondisi anda sendiri.
4. Mulut rahim(cervix) lemah
Jika mulut rahim mulai membuka secara prematur, seks dapat meningkatkan risiko infeksi.
5. Janin kembar
Jika anda mengandung janin kembar, dokter/bidan mungkin menganjurkan untuk menghindari berhubungan intim saat kehamilan memasuki trimester tiga, walaupun hingga saat ini belum ditemukan ada hubungannya antara seks dengan kelahiran kembar prematur.
Tidak patokan yang ketat tentang batas seberapaTidak patokan yang ketat tentang batas seberapaing hubungan seksual dapat dilakukan selama kehamilan. Sepanjang kondisi kehamilan baik-baik saja, berapa kalipun tidak ada masalah



D. KOMPLIKASI PADA SEKSUALITAS KEHAMILAN
1. Keguguran
Banyak pasangan yang merasa khawatir bahwa seks selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran. Tapi sesungguhnya masalah sebenarnya bukan pada aktivitas seksual itu sendiri. Keguguran (early miscarriage) biasanya berhubungan dengan ketidaknormalan kromosom atau masalah lain yang dialami janin yang sedang berkembang. Bukan pada apa yang anda lakukan atau tidak lakukan.
2. Menyakiti janin
Kontak seksual tidak akan menjangkau atau mengganggu janin, yang terlindung oleh selaput dan cairan ketuban. Cairan ketuban adalah peredam kejut yang sangat baik, sehingga gerakan saat senggama maupun kontraksi rahim saat orgasme akan teredam dan tidak mengganggu janin. Ejakulasi yang terjadi juga tidak akan membuat sperma menjangkau janin karena selaput ketuban yang melindungi. Penis pasangan anda juga tidak akan menyentuh bayi. Tapi jika kenyamanan adalah masalahnya, tentu ada baiknya anda bicarakan dengan pasangan mengenai posisi pilihan.
3. Orgasme memicu kelahiran premature
Orgasme dapat memicu kontraksi rahim. Namun kontraksi ini berbeda dengan kontraksi yang dirasakan menjelang saat melahirkan. Penelitian mengindikasikan bahwa jika anda menjalani kehamilan yang normal, orgasme -dengan atau tanpa hubungan intim (yang berarti para lelaki tidak perlu melakukan penetrasi penis, cukup 'lainnya')- tidak memicu kelahiran prematur.




E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT SEKSUALITAS KEHAMILAN
1. Jika anda memilih seks oral, pastikan pasangan tidak meniupkan udara ke dalam vagina. Walaupun jarang, tapi masuknya udara ke dalam pembuluh darah (emboli) dapat berakibat fatal bagi anda dan janin. Jadi sebaiknya dihindari sebisa mungkin.
2. Hindari berbaring telentang selama berhubungan intim. Jika rahim (dan janin) menekan pembuluh darah utama di bagian belakang perut, anda dapat merasa pusing (lightheaded) atau mual. (tapi jika anda tidak bermasalah dengan posisi ini, lakukan saja)
3. Jika anda memang tidak ingin melakukan hubungan seksual, katakan apa adanya pada pasangan anda. Cemas, tak nyaman, tidak tertarik sama sekali (no desire), atau tidak memungkinkan (harus menghindari), adalah beberapa alasan yang umum.
4. Paparan pada penyakit menular seksual (PMS) selama kehamilan meningkatkan risiko infeksi yang dapat mempengaruhi kesehatan kehamilan dan janin. Jika anda berganti pasangan seksual selama kehamilan, gunakan kondom saat berhubungan intim.
Berkaitan dengan penyakit menular seksual: Safe sex is no sex. Keamanan 100% adalah ketika tidak berhubungan seksual. Ini tidak berarti suami-istri sebaiknya tidak berhubungan intim. Namun jika anda termasuk yang sering berganti-ganti pasangan seksual, camkan hal tersebut baik-baik. Anda mungkin tidak akan pernah tahu hingga saatnya menyesal.
Kapan mulai berhubungan seks normal lagi ???
Tubuh anda memerlukan waktu untuk pulih ke keadaan normal seperti sebelum hamil. Banyak dokter menyarankan untuk menunggu setidaknya 6 minggu sebelum milai berhubungan intim. Periode ini memberikan waktu bagi mulut rahim untuj kembali menutup dan jahitan atau perlukaan untuk sembuh. Apabila anda merasa sakit atau lelah (melahirkan dan mengurus bayi baru lahir sangat melelahkan), bahkan sekedar untuk memikirkan seks, pertahankan keintiman dengan cara lain. Pelukan yang hangat, ciuman mesra, atau pejatan yang nikmat juga merupakan bentuk perhatian seksual.

2 komentar: